Penyebab & Solusi Satria Fu Berisik


Masalah Satria Fu berisik sering dialamai pemilik motor Satria. Biasanya mesin dirasakan berisik, kretek-kretek-kretek begitu bunyinya. Tidak perlu khawatir, katanya ini masalah biasa. Suara berisik serinh terjadi pada karakter mesin 4-tak ber-CC besar. Apalagi mesin satria kita berteknologi DOHC, Twin Cam, yang memiliki klep jauh lebih banyak dibanding mesin 4-tak biasa. Dengan mengetahui penyebab Satria Fu 150 berisik, kita bisa mencoba mengatasinya.

Bunyi-bunyi berisik ini bisa disebabkan dari bagian kopling, rantai keteng, piston atau katup klep. Tentu jika seorang awam tentang mesin motor akan sulit mengetahui apa penyebab motor berisik. Penyakit yang biasanya dihadapi satria FU 150 biasanya bersumber dari bagian rante keteng. Kenapa sih bisa bikin berisik? ya penyebabnya bisa karena rantainya sudah ‘uzur’ bin melar, sproket (gir)-nya aus, atau karena stelan rantainya tidak pas lagi alias perlu distel lagi kekencengannya. Tapi masak motor masih baru udah berisik akibat kompenen yang sudah uzur?

Kadang motor baru bisa saja ada sedikit cacat bawaan atau sudah menjadi karakter tuh motor. Biasanya sih terjadi pada Satria Fu yang sudah lama 2 tahunan lebih, kebanyakan motor baru suaranya masih halus. bagaimanapun juga tetap merasa panik, masak motor keren Satria Fu suara mesinnya teriak-teriak.

Solusinya, cukup dicek cam chain tension adjuster-nya bahasa gampangnya cek alat penyetel otomatis rante keteng. Cek apakah masih berfungsi atau tidak. Jika sudah tidak berfungsi maksimal ya memang musti diganti. Jadi ngak perlu asal claim minta diganti. Kalo masih berfungsi, artinya ckup distel lagi tuh tensionernya. Lalu apakah yakin disebabkan tensioner?

Logikanya sih gini kawan. Motor Satria Fu yang baru, kemungkinan cacat produksi memang ada, namun itu sangat kecil kemungkinannya. Apalagi perusahaan sekaliber Suzuki, pasti ngak sembarangan membuat suatu produk. Minimal mereka telah menerapkan quality control setaraf 6 sigma, bahasa umum dikalangan specialist quality control. Jadi rantai rante keteng- kendor alatau melar  ataupun kasus sproketnya yang aus karena masa pakai harian yang kurang tepat.

Untuk mengetahui apakah ini benar-benar penyebabnya perlu dibuka dok mesin tepat dibagian Cam Chain Adjuster Tensioner dari tempatnya. Bagini caranya

Gini nih caranya:

1.. Buka Cam Chain Adjuster Tensioner dari tempatnya. Gunakan kunci no 8.
2.. Setelah dibuka, dengan menggunakan obeng ( – )masukkan ke dalam celah tegangan rantai cam dan putar searah jarum jam untuk mengendorkan tegangan, kemudian lepaskan obeng ( – ).
3.. Untuk memastikan gerakan batang penekannya, bila batang penekannya macet/mekanisme pegasnya rusak ya harus diganti penyetel tegangan rantai keteng dengan yang baru.

Jadi, ngak melulu tensioner adjusternya musti diganti, cek dulu masih bekerja atau tidak. Jika masih bekerja, tinggal menyetel ketegangan rantai cam yang sesuai. Kalo sudah tidak berfungsi barulah diganti. Untuk berbagai kasus, penggantian ini biasanya gratis, karena masih dalam masa garansi.

Sekarang katakanlah cam chain tensioner adjuster masih berfungsi. Cara memasangnya gimana nih, apakah tinggal pasang aja atau perlu perhatian khusus?

Berikut ini langkah-langkah yang kudu duperhatikan pada saat akan memasang kembali alat tersebut.

1.. Sebelum memasang, pastikan pegas penegang sudah dikunci. Caranya dengan obeng (-) putar searah jarum jam.

2.. Putar Crankchaft pada arah yang normal untuk menghilangkan kekendoran rantai antara crank sproket dan exhaust sproket.

3.. Setelah memasang cam chain tension adjuster, putar obeng (-) berlawanan arah jarum jam. Pada saat cam chain tension adjuster berputar batang penegang akan terdorong oleh daya pegas dan menekan cam chain tension adjuster yang sekaligus menekan rantai cam.

Cara ini tidak dianjurkan jika belum pengalaman mesin dalam, karena lumayan sulit. Lebih baik bersama-mekanik dan dicek bersama, supaya sama-sama tahu masalah penyebab Satria FU berisik, mungkin juga dari bagian lainnya.

Aldofla

Seorang manusia yang ingin bermanfaat bagi manusia lainnya. Berbagi artikel yang baik dan bermanfaat

Post a Comment

Previous Post Next Post